BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Masalah
Undang-Undang Nomor 32
tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menegaskan
bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga
negara Indonesia.Adanya program rintisan sekolah adiwiyata yang ditetapkan oleh
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Demak salah satunya SDN Bandungrejo 1 harus
mulai berbenah untuk mewujudkan sekolah yang berwawasan lingkungan
Terkait dengan hal
tersebut maka sekolah perlu menetapkan Visi dan misi yang selaras dengan
UU Nomor 32 Tahun 2009 dan selaras pula
dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006 yang menyatakan
bahwa tujuan pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
Pengembangan potensi peserta didik tentu
membutuhkan seperangkat pemikiran cerdas, di antaranya dengan mengelola
kekuatan sekolah secara terpadu baik guru, orangtua, komite sekolah, dan
peserta didik sebagai subjek pendidikan. Proses tersebut diselenggarakan dengan
berorientasi pada pembudayaan,pembiasaan, pemberdayaan, pembentukan akhlak
mulia, budi perkerti luhur, watak, kepribadian, karakter unggul, dan berbagai
kecakapan hidup (life skills).
Realitas di lapangan
khususnya SDN Bandungrejo 1 dihadapkan pada kenyataan bahwa sampai tahun 2016
pengembangan kepedulian terhadap lingkungan hidup di SDN Bandungrejo 1 masih
sangat kurang.Hal ini dibuktikan dengan adanya issu local berupa sampah yang
menggunung di area belakang sekolah yang digunakan sebagai tempat pembuangan
sampah dan kurangnya kerindangan di sekitar sekolah.Adanya Program sekolah
adiwiyata dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Demak maka UPTD Dikbud
Karanganyar melalui K3S ( Kelompok Kerja Kepala Sekolah ) menunjuk (1).SDN
Kotakan. (2).SDN Bandungrejo 1 dan (3).SDN Ngemplik Wetan untuk mengikuti
penilaian sekolah adiwiyata tingkat kabupaten.
B. Permasalahan
Dari uraian latar
belakang dapat diketahui bahwa SDN Bandungrejo 1 menghadapi beberapa
permasalahan yang perlu dicarikan pemecahannya.Adapun permasalahan yang ada di
SDN Bandungrejo 1 dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah
mengembangkan kepedulian terhadap lingkungan di SDN Bandungrejo 1
Karanganyar Demak ?
2. Bagaimanakah hasil
yang tampak dengan adanya pembiasaan dan
implementasi manajemen Salak Bali di SDN Bandungrejo 1 Karanganyar Demak ?
C. Tujuan
Penulisan makalah ini
mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Bagi siswa :
a) Menumbuhkan
kepedulian terhadap lingkungan melalui kegiatan pembiasaan antara lain :
- Pembiasaan 5 menit
melakukan gerakan pungut sampah setiap hari sebelum jam
pelajaran
- Pembiasaan bertanam
dan merawat tanaman di lingkungan
sekitar sekolah
- Pembiasaan menjaga
kebersihan dan kerindangan lingkungan melalui kerja bakti setiap hari Jumat
- Pembiasaan melakukan pengelolaan sampah di
sekitar sekolah
b) Mengembangkan jiwa kewirausahaan bagi
warga sekolah
c) Menjadikan suasana sekolah yang
nyaman,sejuk,bersih dan rindang
2. Bagi Kepala Sekolah,Guru,dan Karyawan
sekolah
a) Menumbuhkan kesadaran untuk peduli
terhadap lingkungan sekolah
b) Menumbuhkan kreatifitas untuk berinovasi
dan berkreasi
3. Bagi masyarakat
a) Menginspirasi kepada masyarakat untuk lebih
peduli terhadap lingkungan
b) Memberikan motivasi
warga masyarakat untuk terlibat dalam
pengelolaan lingkungan sekolah
C. Manfaat
Adapun manfaat
penulisan Best practice ini secara mikro maupun secara mikro agar dapat menginspirasi bagi sekolah-sekolah
lain dalam mengembangkan sikap
kepedulian terhadap lingkungan sehingga tercipta kondisi lingkungan sekolah
yang berwawasan lingkungan,berinovasi serta berjiwa wira usaha
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
C. Implementasi
Manajemen Salak Bali
1. Implementasi
Menurut KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia), Implementasi adalah pelaksanaan atau penerapan.
Menurut Nurdin Usman
dalam bukunya yang berjudul Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum
mengemukakan pendapatnya mengenai implementasi atau pelaksanaan sebagai berikut
: “Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya
mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu
kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan”(Usman, 2002:70)
Cleaves ( dalam Wahab
2008;187),Implementasi itu mencakup “Proses bergerak menuju tujuan
kebijakan dengan cara langkah
administrative dan politik”.Keberhasilan atau kegagalan implementasi sebagai
demikian dapat dievaluasi dari sudut kemampuannya secara nyata dalam meneruskan
atau mengoperasionalkan program-program yang telah dirancang sebelumnya
Pengertian
implementasi yang dikemukakan di atas, dapat dikatakan bahwa implementasi
adalah bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan
dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk
mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu implementasi tidak berdiri sendiri
tetapi dipengaruhi oleh objek berikutnya
2. Manajemen
Menurut Suyadi
Prawiro, Manajemen adalah suatu ilmu dan seni yang berkaitan dengan rangkaian
aktivitas terpadu untuk mensinerjikan tenaga manusia, sumber daya alam dan
teknologi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, serta dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.
Menurut Harold Koontz
dan Cyril O’Donnell dalam bukunya The Principles of Management mengatakan bahwa
manajemen adalah cara untuk mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang
lain.
Dari beberapa pendapat
para ahli diatas mengenai manajemen bisa di simpulkan bahwa manajemen adalah
sebagai proses pelaksanaan system kerja yang umumnya dilakukan orang lain dan
ditujukan untuk memperoleh hasil pencapaian suatu tujuan bersama.
3. Salak Bali
Buah Salak adalah buah
yang tumbuhnya menggerombol dalam satu batang,Bermakna konotasi bahwa semua
warga sekolah harus bersatu dalam mencapai visi , misi dan tujuan.Adapun
istilah Salak Bali adalah akronim yang di pakai penulis untuk melaksanakan
strategi.Salak Bali adalah akronim dari Sadarkan,Lakukan,Bantu,dan Libatkan.
Diharapkan seluruh warga sekolah mempunyai kesadaran untuk peduli terhadap lingkungan
,melakukan upaya melestarikan lingkungan,saling dukung dan saling
membantu,serta melibatkan diri secara langsung baik siswa,guru/karyawan,kepala
sekolah,orang tua maupun komite dalam mewujudkan visi ,misi dan tujuan
sekolah.Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menerapkan kegiatan
pembiasaan yang sebelumnya belum dilakukan oleh warga sekolah
D. Menumbuhkan Sikap
Peduli Lingkungan
a. Menumbuhkan
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia,.Menumbuhkan berasal dari kata dasar tumbuh.menumbuhkan dapat berarti
menjadikan (menyebabkan).Menumbuhkan berarti memelihara dan sebagainya
supaya tumbuh (bertambah besar,sempurna) ,berarti pula memperkembangkan
b. Sikap Kepedulian
Lingkungan
Menurut Suparno
(2004:84), sikap kepedulian lingkungan
ditunjukkan dengan adanya peghargaan terhadap alam. Hakikat penghargaan
terhadap alam adalah kesadaran bahwa manusia menjadi bagian alam, sehingga
mencintai alam juga mencintai kehidupan manusia. Mencintai lingkungan hidup dan
alam haruslah diarahkan agar ada sikap untuk mencintai kehidupan. Jika semua
orang mencintai lingkungan hidup dan alam, maka semua orang akan peduli untuk
memelihara kelangsungan hidup lingkungan, tidak pernah merusak dan
mengeksploitasi sehingga di kemudian hari tercipta lingkungan yang
menguntungkan semua manusia yang termasuk bagian dari lingkungan tersebut
Nenggala (2007 :173 )
berpendapat bahwa indikator seseorang yang peduli lingkungan adalah :
1. Selalu menjaga
kelestarian lingkungan sekitar.
2. Tidak mengambil,
menebang atau mencabut tumbuh-tumbuhan yang terdapat di sepanjang perjalanan.
3. Tidak
mencoret-coret, menorehkan tulisan pada pohon, batu-batu, jalan atau dinding.
4. Selalu membuang
sampah pada tempatnya.
5. Tidak membakar
sampah di sekitar perumahan.
6. Melaksanakan
kegiatan membersihkan lingkungan.
7. Menimbun
barang-barang bekas.
8. Membersihkan
sampah-sampah yang menyumbat saluran air.
B. Kegiatan Pembiasaan
Secara etimologi,
pembiasaan asal katanya adalah biasa. Dalam kamus bahasa Indonesia biasa adalah
lazim atau umum, seperti sedia kala, sudah merupakan yang tidak terpisahkan
dari kehidupan sehari-hari. Dengan adanya prefiks pe- dan sufiks –an menunjukan
arti proses. Sehingga pembiasaan dapat diartikan dengan proses membuat
sesuatu/seseorang menjadi terbiasa.
Pembiasaan adalah
sesuatu yang sengaja dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu itu dapat
menjadi kebiasaan. Pembiasaan sebenarnya berintikan pengalaman, yang dibiasakan
adalah sesuatu yang diamalkan. Pembiasaan menentukan manusia sebagai sesuatu
yang diistemawakan, yang dapat menghemat kekuatan, karena akan menjadi
kebiasaan yang melekat dan spontan agar kekuatan itu dapat dipergunakan untuk
berbagai kegiatan dalam setiap pekerjaan dan aktivitas lainnya (H. E. Mulyasa,
2003:166)
Menurut Ramayulis,
“metode pembiasaan adalah cara untuk menciptakan suatu kebiasaan atau tingkah
laku tertentu bagi anak didik.”
Menurut Heri Gunawan,
“metode pembiasaan adalah sesuatu yang sengaja dilakukan secara berulang-ulang
agar sesuatu itu menjadi kebiasaan.
Berdasar uraian di
atas dapat disimpulkan bahwa pembiasaan merupakan proses kegiatan yang
dilakukan secara berulang-ulang yang bertujuan untuk membuat individu menjadi
terbiasa dalam bersikap,berperilaku dan berfikir dengan benar dan relative
menetap karena dilakukan secara berulang-ulang di dalam proses pembelajaran
maupun di luar proses pembelajaran .
BAB III
METODOLOGI
Metode yang di gunakan
untuk menumbuhkan kepedulian pada lingkungan adalah metode pembiasaan dengan tahapan operasional
pelaksanaannya sebagai berikut :
a. Membentuk team works yang terdiri dari guru
dan karyawan dalam hal ini Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab.Tim ini
bertugas untuk mengelola kegiatan yang bertujuan melestarikan dan memelihara
lingkungan sekolah,serta menggerakkan semua warga sekolah agar peduli terhadap
lingkungan
b. Memberdayakan seluruh stakeholder di
sekolah.Terutama komite sekolah dan orang tua siswa agar ikut peduli dalam
mengelola lingkungan sekolah.Orang tua dilibatkan secara langsung dalam
mengelola sekolah.Keterlibatan orang tua yaitu dengan memberikan kontribusi
berupa bantuan tanaman dan dana pengelolaan yang disepakati bersama komite
sekolah,serta bantuan tenaga yaitu kerja bakti secara terjadwal baik dalam
penghijauan,sanitasi maupun dalam mengatasi isu local berupa sampah
c. Melakukan kesepakatan kerja sama dengan
penjual di warung sekolah berupa perjanjian bahwa warung sekolah tidak
menyediakan plastic pembungkus air minum/es dan tidak menjual makanan atau
minuman yang berwarna dan berpenguat rasa buatan.Sekolah lewat Dinas Kesehatan
selalu memantau jajanan di warung sekolah
d. Memberikan pengertian kepada siswa agar
secara sadar melakukan kegiatan pembiasaan antara lain (1).Pembiasaan lima
menit gerakan memungut sampah.Kegiatan ini dilakukan sebelum jam masuk sekolah.
Kompensasi bagi yang kedapatan membuang sampah tidak pada tempatnya adalah
harus membawa tanaman dalam pot untuk sekolah.(2). Pembiasaan memilah sampah ke
dalam tempat sampah organic,kertas,dan plastic..(3). Pembiasaan membeli minum
dengan gelas minum yang di bawa dari rumah. (4). Pembiasaan kerja bakti setiap
hari Jumat.Kerja bakti yang dilakukan antara lain membersihkan rumput
liar,penanaman pohon,dan perawatan tanaman serta kebersihan sekolah.(5).
Pembiasaan mendaur ulang sampah plastic dan mengurangi resiko pencemaran sampah
plastic.Kegiatan mendaur ulang sampah plastic dengan cara dibuat keterampilan
berupa tas,bros,maupun ecobriks.(6). Pembiasaan mengumpulkan sampah yang bisa
didaur ulang ke bank sampah sekolah dan (7). Pembiasaan membawa air dalam botol
mineral untuk menyiram tanaman pada saat musim kemarau.Hal ini dilakukan untuk
mengatasi kekurangan air di sekolah sehingga tanaman tidak mati
Sedangkan metode untuk
menetukan hasil dari implementasi manajemen salak bali adalah menggunakan
metode observasi
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN
A. Kondisi Awal
Sebelum manajemen
Salak Bali diterapkan warga sekolah
belum melakukan pembiasaan peduli lingkungan.Para siswa hanya melakukan
tugas rutin piket di lingkungan kelas masing-masing.Keadaan awal yang tampak
antara lain :
1. Belum ada tempat sampah terpilah
2. Lahan di lingkungan sekolah masih belum dimanfaatkan
3. Sanitasi belum tertata dan belum
berfungsi maksimal
4. WC /KM mandi belum terawat dengan baik
5. Gedung perpustakaan belum dimanfaatkan
hanya sebagai gudang buku
6. Tempat parkir baik anak maupun guru
belum ada
7. Pintu gerbang sekolah tidak dapat
berfungsi
8. Belum ada ruang untuk musholla
9. Belum ada Asmaul Husna yang tertempel
sepanjang dinding sekolah
10. Belum ada slogan-slogan sekolah untuk
memperkaya literasi
11. Belum ada ruang yang difungsikan untuk UKS
12. Belum ada ruang yang difungsikan untuk
laborat
13. Belum ada ruang pertemuan / ruang audio
14. Gedung Perpustakaan belum di fungsikan
maksimal hanya sebagai gudang buku
15. Kondisi kantin masih kumuh berada di depan
sekolah
16. Belum ada rak sepatu pada tiap kelas
17. Belum ada koperasi sekolah
18. Belum ada tempat cuci tangan
19. Belum ada grandhouse sekolah
20. Belum ada kolam ikan
21. Belum
ada TPA untuk bank sampah
22. Sampah masih menggunung di lahan belakang
sekolah
23. Belum ada tempat istirahat bagi siswa yang
nyaman di warung sekolah
24. Trallis pintu dan jendela sebagai pengaman
di ruang guru belum ada
25. Kondisi sekolah masih gersang
26. Keamanan pagar belakang belum ada
B. Proses selama manajemen Salak Bali
dilaksanakan
Awal mula Kepala
Sekolah bertugas di SD Bandungrejo 1 pada tanggal 14 November 2016 melakukan
orientasi baik terhadap para guru maupun orientasi lingkungan.Semua fakta
dilapangan dijadikan catatan dan dijadikan sebagai program untuk melakukan
perubahan.Setelah mengenal kondisi lingkungan dan para guru,dua Minggu ditempat
tugas yang baru Kepala Sekolah membentuk timwork, dan timwork mulai
melaksanakan program-program yang telah di data.
Adapun program awal
yang di lakukan adalah :
1. Memperbaiki pintu pagar sekolah agar
dapat dibuka tutup sehingga pengantar tidak bebas keluar masuk,hal ini untuk
menciptakan sekolah ramah anak
2. Membuat rak sepatu tiap kelas
3. Membuat tralis pintu dan tralis
jendela kantor serta trails pintu menuju
Kamar mandi
4. Melakukan perbaikan ringan ruang yang
kosong untuk dimanfaatkan menjadi : Musholla,UKS,Laborat,dan Ruang
audio/pertemuan
Tiga bulan kemudian
oleh UPTD Dikbud Karanganyar SDN Bandungrejo 1 ditunjuk untuk mempersiapkan
diri mengikuti seleksi lomba adiwiyata
tingkat kecamatan.Kepala Sekolah membentuk tim adiwiyata sekolah.Tim adiwiyata
mulai bekerja antara lain :
1. Membuat jadwal kerja bakti dan kebersihan
sekolah secara rutin yang dilaksanakan setiap hari Jumat setelah Senam pagi
2. Melaksanakan gerakan 5 menit pungut sampah
sebelum jam pelajaran dimulai
3. Kepala Sekolah mengajukan proposal ke DLH
Demak untuk meminta bantuan tanaman dan tempat sampah,serta bantuan ke PT Jarum
Kudus untuk meminta bantuan tanaman hias
4. Semua siswa membawa tanaman hias dan pot
bunga dari rumah
5. Kepala sekolah mengeluarkan himbauan dan
larangan yang disosialisasikan kepada warga sekolah antara lain :
- Larangan memetik,merusak atau
mencabut tanaman yang ditanam disekolah,jika diketahui ada yang melanggar maka
sangsinya adalah anak di suruh mengganti tanaman baru
- Himbauan membawa air dari rumah dalam botol aqua besar untuk kelas 4-6 dan
dalam botol agua kecil untuk kelas 1-3 yang digunakan untuk menyiram tanaman
ketika sekolah kekurangan air
- Membagi siswa untuk bertanggung jawab
terhadap pemeliharaan taman di depan kelas masing-masing
Tindakan selanjutnya
Kepala sekolah membentuk komite sekolah yang baru, dan menyampaikan
program-program sekolah komite mengadakan pertemuan orang tua murid untuk
sosialisasi program sekolah.Orang tua murid merespon dengan baik.Orang tua
murid memberikan sumbangan suka rela tanpa tekanan (Susu Tante ) kepada sekolah
sebesar RP 100.000,00 per orang tua yang diserahkan kepada sekolah saat
pengambilan rapot pada bulan Juni 2017.dan Rp 100,000,00 diserahkan pada bulan
Desember 2017.bantuan yang ke dua dikelola oleh komite untuk membangun tempat
istirahat di kantin belakang dan menutup bekas buangan sampah dengan
tel-tel,serta menutup sanitasi got-got dengan tel-tel. Kepala Sekolah juga meminta bantuan orang tua
murid untuk ikut berperan serta dalam
melaksanakan program sekolah dengan ikut kerja bakti secara terjadwal di
sekolah yang diadakan setiap hari Jumat dan Minggu selama 10 kali penjadwalan .
Jadwal Kerja Bakti
KELAS
HARI/TGL
YANG DIKERJAKAN
KETERANGAN
1 A
Jumat,
12 Januari 2018
Membersihkan dan
membongkar bekas bangunan
gudang di belakang sekolah
2 A
Jumat
19 Januari 2018
Membersihkan sampah
yang menggunung di belakang sekolah untuk di buang ke TPA
2 B
Jumat
19 Januari 2018
Membersihkan sampah
yang menggunung di belakang sekolah untuk di buang ke TPA,dilanjutkan
membersihkan lahan di luar pagar
3A
Jumat
26 Januari 2018
Membuat galengan untuk
menanam tanaman buah dan sayur di belakang sekolah
3 B
Jumat
26 Januari 2018
Membuat galengan untuk
menanam tanaman buah dan sayur di belakang sekolah sebagian membuat taman di
depan perpustakaan
4 A
Jumat
2 Februari 2018
Membuat kolam ikan
untuk yang bapak-bapak,sedamgkan yang ibu-ibu bertanam tanaman hias di depan
4 B
Jumat
2 Februari 2018
Meratakan bekas
pembuangan sampah dibelakang SD dengan tanah urug
5 A
Jumat
9 Februari 2018
Meratakan bekas
pembuangan sampah dibelakang SD dengan tanah urug
5 B
Jumat
9 Februari 2018
Memperbaiki sanitasi
dan paving yang ambles,untuk ibu-ibu bertanam tanaman sayur dan apotek hidup di
belakang
6
Jumat
16 Februari 2018
Menanami pohon
buah-buahan bantuan dari LH di lingkungan sekitar sekolah
Bagi orang tua siswa
yang tidak dapat hadir pada hari yang telah dijadwalkan secara kesadaran
sendiri mereka membayar denda yang telah disepakati bersama sebesar
Rp.30.000,00 - Rp 50.000,00 atau membawa makanan dan minuman ke sekolah untuk
yang kerja bakti
Sumbangan orang tua
murid digunakan untuk :
- Pembuatan grandhouse
- Pembuatan
slogan-slogan/tulisan dan Asmaul Husna
- Membeli 11 dam truk tanah urug
- Membeli pot-pot bunga dan
tempat cuci tangan di depan kelas
- Memperbaiki paving yang ambles
- Menambah tanaman hias
- Memperbaiki kolam ikan
- Membuat koperasi sekolah
Program selanjutnya
adalah memindahkan warung sekolah yang semula berada disudut sebelah Barat dan
Timur depan sekolah di area belakang sekolah.Kepala sekolah memanggil
masyarakat yang berjualan di warung sekolah tersebut yaitu Bu Eko Wardani dan
Bu Maryati untuk melakukan kesepakatan kerja sama antara lain :
- Bersedia direlokasi warung sekolah
yang ada dengan swadana
- Bersedia menjaga kebersihan
lingkungan warung sekolah
- Secara sadar memberikan kontribusi
kepada sekolah dari hasil keuntungan warung tersebut sebesar Rp 2000,00-Rp
5000,00 per hari.
Hasil kontribusi
warung digunakan oleh sekolah untuk pemesanan kalender yang berisi kegiatan
sekolah mulai 2 tahun terakhir yaitu tahun 2018 dan 2019 yang dibagikan secara
gratis kepada orang tua siswa ,pemerintahan desa,komite,guru dan karyawan
sekolah serta staf dan kantor UPTD.Sisa
kalender dibagikan kepada siswa baru kelas 1 secara gratis.
- Melakukan penandatanganan kerja sama
antara sekolah dengan pengelola warung sekolah agar menjual jajanan sehat tidak
berpewarna buatan,berperasa buatan,minuman yang tidak memakai kemasan plastic
serta sedotan,serta makanan ringan berupa chiki
Dan mulai saat itu
sekolah melarang para siswa untuk memakai bungkus minuman plastic serta
menyuruh para siswa membawa cangkir /gelas dari rumah
Sejak Februari 2018 Kepala
Sekolah mengambil tenaga PTT untuk pengelolaan perpustakaan sekolah dan
mengirim tenaga PTT beserta satu guru ke perpustakaan daerah Kabupaten Demak
selama 5 hari untuk melakukan pendidikan dan pelatihan secara mandiri tata cara
pengelolaan perpustakaan dan mengadakan pembelian automasi untuk pengelolaan
buku-buku perpustakaan
Kepala sekolah juga membuat
proposal ke pemerintah desa untuk meminta bantuan berupa tempat parkir.Dan
telah direalisasi di tahun 2017 berupa tempat parkir untuk para siswa dan tahun
2018 berupa tempat parkir untuk guru dan karyawan
Pada November 2018 Kepala
Sekolah mengajukan proposal ke Dinas dan mendapat bantuan dari APBD berupa
pagar dan paving dibelakang sekolah.
C. Hasil yang Di peroleh dengan Manajemen
Salak Bali
Strategi penumbuhan kepedulian
terhadap lingkungan melalui kegiatan pembiasaan dengan Manajemen Salak Bali di
SDN Bandungrejo 1 memiliki dampak sebagai berikut :
1. Kesadaran Peduli
Sebelum implementasi
Manajemen Salak Bali warga sekolah kurang peduli terhadap lingkungan
sekolah.Lahan di sekitar sekolah tidak terurus,kotor,Sampah dibiarkan
menggunung di belakang sekolah tidak
ada tempat pembuangan akhir pemilahan dan bank sampah.Banyak lahan yang tidak
dimanfaatkan.Sekolah melakukan sosialisasi dan melibatkan peran orang
tua siswa untuk ikut mengelola lingkungan sekolah.Warga sekolah mulai peduli
dengan lingkungan sekolah.
2. Kesadaran Berpartisipasi
Manajemen Salak Bali
menjadikan orang tua ikut berperan
serta secara langsung, Secara terjadwal sesuai surat edaran dari sekolah ,orang tua secara
sadar melibatkan diri ikut bekerja bakti mendukung program sekolah.Pembuatan
biopori untuk menambah resapan air ,perbaikan sanitasi maupun perbaikan paving
yang ambles sehingga masalah banjir bisa diatasi, pembuatan tempat penampungan
akhir sampah,pembuatan kolam ikan,grandhouse dan taman serta tempat para siswa beristirahat di warung
sekolah.Semua warga sekolah
baik guru,siswa maupun orang tua ikut berpartisipasi mewujudkan sekolah
adiwiyata.
3. Menumbuhkan Kreatifitas Warga Sekolah
Dengan adanya kegiatan
pembiasaan memilah sampah
warga sekolah bisa mendaur ulang sampah untuk dijadikan barang yang berguna,seperti sampah plastic
untuk dijadikan keranjang tas,maupun bros yang bisa di jual kepada warga
sekitar maupun warga sekolah sendiri
4. Memberikan peluang uasaha bagi warga
sekolah
Berfokus pada isu
lokal mengenai sampah akhirnya warga sekolah bisa mengatasi dengan memilah
sampah organic untuk dijadikan kompos dan sampah plastic dijadikan barang
kerajinan yang mempunyai nilai
jual.Sedangkan sampah berupa kertas atau kardus bisa di jual ke pengepul lewat
bank sampah sekolah yang hasil jualnya dikembalikan ke kelas Di samping itu
pemanfaatan lahan sekolah yang dijadikan kolam ikan menghasilkan ikan yang dapat dikonsumsi warga sekolah. Penanaman tanaman sayur
di lahan sekolah juga bisa dinikmati oleh warga sekolah.Walau sementara
ini belum bisa didistribusikan kepada warga luar setidaknya dapat
menghemat anggaran belanja warga
sekolah
5. Adanya perasaan bangga dan nyaman menjadi
bagian dari warga SDN Bandungrejo 1
Sebelum penerapan
Manajemen Salak Bali,kerindangan dan kenyamanan lingkungan sekolah masih sangat
kurang.Apresiasi warga terhadap sekolah juga kurang.Hasil dari kegiatan
pembiasaan yang dilakukan warga sekolah SDN Bandungrejo 1 dapat meraih
peringkat 1 Sekolah Adiwiyata Tingkat
Kecamatan pada tahun 2017 dan peringkat 2 Sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten
pada tahun 2017.Tahun 2019 ini SDN Bandungrejo 1 sedang berbenah diri
untuk mengikuti
seleksi Sekolah
Adiwiyata Tingkat Provinsi. Dari hasil yang di raih warga sekolah merasa bangga
karena berkat Manajemen Salak Bali sekarang warga sekolah semakin mencintai
dan peduli terhadap lingkungan sekolah
D. Kendala yang di Hadapi dalam Mengatasi
Implementasi Manajemen Salak Bali
Ada beberapa kendala
yang muncul dalam menerapkan Manajemen Salak Bali .Walaupun secara umum
relative kecil.Kendala tersebut antara lain : (1) Perlunya motivasi yang
terus-menerus dari para guru terhadap siswa dalam melaksanakan kegiatan
Pembiasaan.(2).Keterbatasan dana BOS yang dialokasikan untuk mendukung sekolah
Adiwiyata (3).Keamanan sekolah yang kurang karena pagar depan sekolah yang
terlalu pendek sehingga memudahkan anak luar keluar masuk di arena sekolah pada
sore hari(4) Halaman sekolah /lapangan volley yang sering dipakai warga pada
waktu sore hari sehingga keamanan tanaman kurang terkontrol.(5) Pihak
pemerintahan desa yang belum mengupayakan lapangan olah raga untuk warga
E. Faktor-Faktor Pendukung
Beberapa factor
pendukung yang dapat menguatkan penerapan Manajemen Salak Bali diantaranya :
(1) Kepala Sekolah,guru,dan tenaga pendidik memiliki motivasi yang tinggi untuk
mewujudkan sekolah adiwiyata,(2) Komite Sekolah sangat mendukung semua program
sekolah sehingga memudahkan sekolah dalam mengembangkan sumber daya yang
optimal.(3) Pemerintahan Desa setiap tahun memberikan kontribusi yang bisa
membantu program sekolah,(4) Kepala UPTD dan Pengawas Dikbud selalu memotivasi
dan memberikan sumbang saran kepada sekolah.(5) Dinas Lingkungan Hidup sangat
mendukung terwujudnya sekolah adiwiyata dengan memberikan bantuan berupa
beberapa tanaman,tempat sampah dan komposter
BAB V
SIMPULAN dan
REKOMENDASI
A. Simpulan
Uraian hasil
pengalaman lansung dalam mengelola sekolah dalam kurun waktu kurang lebih dua
tahun dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penumbuhan kepedulian warga
sekolah untuk selalu menjaga kebersihan dan merawat lingkungan.(2).Menumbuhkan
kreatifitas warga sekolah.(3).Pemberian peluang untuk berwirausaha bagi warga
sekolah.(4) Adanya perasaan bangga serta nyaman menjadi bagian dari warga SDN
Bandungrejo 1 Karanganyar Demak.
2. Dampak penumbuhan kepedulian
terhadap lingkungan melalui kegiatan pembiasaan dengan Manajemen Salak Bali di
SDN Bandungrejo 1 diantaranya : ( 1 ) Kesadaran peduli dari warga sekolah
terhadap lingkungan sekolah.(2). Kesadaran berpartisipasi.Baik orang tua,guru
maupun siswa semua ikut berpartisipasi dalam mewujudkan sekolah adiwiyata.(3).
Menumbuhkan Kreatifitas Warga Sekolah.(4). Memberikan peluang uasaha bagi warga
sekolah.(5) dan Adanya perasaan bangga dan nyaman menjadi bagian dari warga SDN
Bandungrejo 1
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan Manajemen salak bali maka direkomendasikan agar (1)
Kepala sekolah selalu menjalin kerjasama dan keterbukaan kepada warga
sekolah.(2). Melibatkan stakeholder agar ikut berpartisipasi aktif dalam
memajukan sekolah(3) Ciptakan suasana kondusif dan kekeluargaan antar warga
sekolah.(4) Sekolah perlu membentuk tim work untuk mewujudkan visi,misi dan tujuan
sekolah dengan analisis SWOT
DAFTAR PUSTAKA
Armai Arief ,
Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam..., hal. 110
Abdul Majid,
M.Pd.,2014.Manajemen Pembelajaran ,Remaja Rosdakarya Danim, Sudarwan. 2008.
Kinerja Staf dan Organisasi. Bandung: Pustaka Setia.
Suyadi
Prawirosentoso.2014. Manajemen Stratejik & Pengambilan Keputusan Korporasi.
PT. Bumi Aksara
Freddy Rangkuti.2004.
Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka utama
H. E. Mulyasa, ed.
Dewi Ispurwanti,2003 Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta: Bumi Aksara
Harry Hikmat,2013.
Manajemen Pemberdayaan Masyarakat,Penerbit: Humaniora
Kementerian Pendidikan
Nasional. 2010. Rencana Manajemens Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014.
Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.
Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor: 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite
Sekolah.
Nurhasanah. 2007.
Kamus Besar Bergambar Bahasa Indonesia untuk SD & SMP. Jakarta: PT Bina
Sarana Pustaka.
Nurkholis.2003.Manajemen
Berbasis Sekolah.Jakarta:Grasindo
Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
Ramayulis,2005,
Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,2005),
Tri Astuti S.Pd.I.2015.
Pedoman Umum Pelajar Ekonomi. Vicosta Publishing